
Aksi tersebut diluapkan oleh warga yang merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yakni Bupati Pamekasan yang tak kunjung membenahi akses jalan dari arah Pasar Blumbungan menuju arah Desa Tentenan Kecamatan Larangan yang rusak parah.
Selain itu warga membawa poster yang bertuliskan "Kami taat pajak tapi jalan tetap rusak", "Tolong Bupati jalan ini menuju Sumber batu dan Al-Djufri", dan "Rakyat Blumbungan Sia-sia memilih Badrut Tamam".
Pemuda Desa Blumbungan, Syamsul Arifin yang mewakili warga mengatakan bahwa yang lakukannya adalah upaya agar pemerintah bisa mendengarkan keluahan rakyat.
"Karena tidak kunjung diperbaiki, warga melakukan pebaikan dengan cara menambal jalan yang berlubang dengan pasir dan batu. Namun, itu tidak dapat bertahan lama, kalau musim hujan datang tergerus oleh air hujan," tutur Syamsul
Bahkan pihaknya mengaku, bentuk kepedulian masyrakat Blumbungan terhadap jalan itu bergotong royong memperbaiki walaupun tak seberapa tangguh.“Kami sudah melakukan perbaikan secara swadaya dan swadana," tambahnya.
Syamsul berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan atau pihak terkait agar dilakukan perbaikan.
“Kami meminta pada Bupati Pamekasan agar cepat tanggap melakukan perbaikan karena ini jalan proros untuk perekonomian masyarakat," tutupnya.
Untuk diketahui, warga yang ikut aksi tersebut berasal dari 5 dusun yakni Aeng penay, Dusun Kendal, Dusun Pandian, Dusun Telaga dan Dusun Tambak. (Heb/ JA)